Profil Desa Buniwah

Ketahui informasi secara rinci Desa Buniwah mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Buniwah

Tentang Kami

Desa Buniwah di Kecamatan Sirampog, Brebes, merupakan pusat pemerintahan kecamatan di dataran tinggi yang sejuk. Dikenal dengan potensi pertanian padi unggul dan sayuran subur, desa ini memadukan keasrian alam pegunungan dengan geliat pembangunan infrastr

  • Pusat Administrasi Dataran Tinggi

    Berperan sebagai ibu kota Kecamatan Sirampog, Desa Buniwah menjadi pusat layanan pemerintahan dan kegiatan masyarakat di wilayah pegunungan selatan Brebes

  • Lumbung Pertanian Produktif

    Wilayah ini memiliki sektor pertanian yang dinamis, khususnya dalam budidaya padi varietas unggul dan hortikultura sayuran, yang menjadi penopang utama ekonomi lokal

  • Daya Tarik Alam dan Mitigasi Bencana

    Dikelilingi panorama alam yang hijau dan asri, desa ini memiliki potensi agrowisata namun juga menghadapi tantangan geografis berupa tanah labil yang memerlukan perhatian dalam tata ruang dan pembangunan

Pasang Disini

Terletak di lereng pegunungan yang subur di bagian selatan Kabupaten Brebes, Desa Buniwah tidak hanya berfungsi sebagai pusat administratif Kecamatan Sirampog, tetapi juga menjadi etalase bagi potensi agrikultur dan keindahan alam dataran tinggi. Dengan udara sejuk dan lanskap hijau yang membentang, Buniwah menyimpan narasi tentang kerja keras masyarakat petani, geliat pembangunan, serta tantangan kondisi geografis yang dinamis. Desa ini merupakan cerminan dari kehidupan pedesaan yang terus beradaptasi dengan zaman, sambil memegang teguh akar budayanya yang agraris dan religius.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Buniwah secara geografis terletak pada kawasan pegunungan di selatan Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang strategis menjadikan desa ini sebagai lokasi pusat pemerintahan (ibu kota) Kecamatan Sirampog. Jaraknya dari pusat pemerintahan Kabupaten Brebes sekitar 52 kilometer, yang dapat ditempuh melalui jalur utama Prupuk. Berdasarkan data Wikipedia yang merujuk pada sensus tahun 2020, luas wilayah Desa Buniwah mencapai 3,12 kilometer persegi (311,9 hektare).

Secara topografi, wilayah Desa Buniwah didominasi oleh perbukitan dan lembah dengan ketinggian rata-rata yang signifikan, khas daerah lereng Gunung Slamet. Kondisi ini memberikan keuntungan berupa tanah yang subur untuk pertanian, namun di sisi lain juga menyimpan potensi kerawanan bencana alam. Struktur tanah yang labil, terutama saat curah hujan tinggi, pernah beberapa kali menyebabkan bencana tanah bergerak, seperti yang pernah dilaporkan terjadi di salah satu dusunnya, Dusun Legoksari, pada awal tahun 2021.

Secara administratif, Desa Buniwah berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam Kecamatan Sirampog. Di sebelah utara, Kecamatan Sirampog berbatasan dengan Kecamatan Tonjong, di selatan dengan Kecamatan Paguyangan, di barat dengan Kecamatan Bumiayu, sementara di sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang. Desa Buniwah sendiri membawahi beberapa dusun atau pedukuhan yang menjadi pusat pemukiman penduduk, di antaranya Dusun Buniwah, Gunungpuyuh, Kalilumpang, Karangbenda, Tajurmanis, Sidamulya, Dukuhtengah dan Kubangsuruh.

Demografi dan Struktur Sosial

Menurut data kependudukan tahun 2020, jumlah penduduk Desa Buniwah tercatat sebanyak 4.643 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 3,12 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 1.488 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan di kawasan pegunungan.

Mayoritas penduduk Desa Buniwah menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Lebih dari 75% warganya merupakan petani yang mengolah lahan persawahan dan perkebunan. Pola ini membentuk struktur sosial masyarakat yang erat, di mana kegiatan ekonomi dan sosial seringkali berjalan beriringan. Selain bertani, sebagian penduduk usia produktif lainnya memilih untuk merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta untuk mencari peluang kerja di sektor informal maupun formal.

Kehidupan keagamaan di Desa Buniwah berjalan dengan sangat aktif dan dinamis. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya kegiatan keagamaan rutin yang diselenggarakan di masjid-masjid dan musala di setiap dusun. Kegiatan seperti pengajian rutin harian maupun mingguan menjadi sarana penting untuk mempererat tali silaturahmi dan pembinaan spiritual bagi masyarakat setempat. Nilai-nilai religius ini menjadi fondasi kuat dalam tatanan kehidupan sosial warga Buniwah.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Buniwah menjadi pusat berbagai kegiatan administratif dan pemerintahan di Kecamatan Sirampog. Kantor Kecamatan Sirampog berlokasi di desa ini, menjadikannya pusat koordinasi bagi 13 desa yang ada di bawahnya. Aparatur pemerintah desa, yang dipimpin oleh seorang kepala desa, bekerja sama secara aktif dengan pemerintah kecamatan untuk menjalankan program-program pembangunan dan pelayanan publik.

Pemerintah Desa Buniwah menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya percepatan pembangunan. Hal ini terlihat dari keterlibatan aktif desa dalam berbagai program pemerintah pusat maupun daerah. Pada Februari 2024, Desa Buniwah terpilih menjadi lokasi pusat kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap 1. Program ini berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik seperti perbaikan jalan dan fasilitas umum lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Di bidang administrasi keuangan, desa ini juga menunjukkan tingkat kepatuhan yang baik. Berdasarkan laporan kegiatan dari situs resmi Kecamatan Sirampog tertanggal 3 Juli 2025, Camat Sirampog, Slamet Budi Raharjo, S.IP, bersama timnya melakukan monitoring dan evaluasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Desa Buniwah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memastikan target penerimaan pajak tercapai, yang dananya akan kembali digunakan untuk pembangunan daerah.

Potensi Ekonomi Unggulan

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Buniwah. Dengan kondisi geografis di dataran tinggi yang subur dan berhawa sejuk, lahan di Buniwah sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian, terutama padi dan tanaman hortikultura. Masyarakat petani di desa ini dikenal ulet dan telah turun-temurun mengolah lahan mereka.

Meski sempat diidentifikasi memiliki ketergantungan pada tanaman padi, inovasi di sektor ini mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Sebuah berita yang dirilis pada November 2024 mencatat keberhasilan panen raya padi di Desa Buniwah. Melalui kolaborasi antara Koramil 10/Sirampog, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sirampog, dan mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), produktivitas panen padi varietas Protani berhasil ditingkatkan secara drastis. Dari lahan percontohan, hasil ubinan menunjukkan produktivitas yang setara dengan 6,7 ton per hektare, sebuah angka yang sangat tinggi dan menjanjikan untuk ketahanan pangan lokal.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa potensi agrikultur di Buniwah sangat besar jika didukung dengan penerapan teknologi dan pendampingan yang tepat. "Kolaborasi kuat antara TNI, BPP, mahasiswa, dan para petani lokal diharapkan mampu memberikan dampak besar terhadap produktivitas petani setempat sekaligus memperkokoh ketahanan pangan di Brebes," ujar Danramil 10/Sirampog, Lettu Arm Sukirno, dalam kesempatan tersebut. Selain padi, wilayah Kecamatan Sirampog secara umum juga dikenal sebagai penghasil sayuran berkualitas seperti kentang, bawang daun, dan sawi, yang menjadi komoditas unggulan dan dipasarkan hingga ke luar daerah.

Pesona Wisata Alam dan Tantangan

Desa Buniwah dikaruniai keindahan alam pegunungan yang memukau. Hamparan sawah terasering yang hijau, udara yang bersih dan sejuk, serta panorama perbukitan menjadi daya tarik visual yang kuat. Potensi ini menempatkan Buniwah sebagai salah satu wilayah dengan prospek pengembangan agrowisata dan wisata alam di Kabupaten Brebes. Kedekatannya dengan objek wisata populer seperti Agrowisata Kebun Teh Kaligua dan Puncak Sakub di kecamatan tetangga, Paguyangan, memberikan keuntungan tersendiri.

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Sirampog dapat menikmati suasana pedesaan yang otentik dan menenangkan. Meskipun belum memiliki destinasi wisata yang dikelola secara masif seperti Kaligua, keasrian alam Desa Buniwah itu sendiri merupakan sebuah atraksi. Pemandangan Gunung Slamet yang megah di kejauhan menjadi latar belakang yang sempurna bagi siapa pun yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk perkotaan.

Namun di balik pesonanya, kondisi geografis Buniwah juga menghadirkan tantangan. Kontur tanah yang miring dan curah hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di desa ini rentan terhadap bencana longsor atau tanah bergerak. Insiden yang terjadi pada tahun 2021 menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana yang terencana. Pemerintah dan masyarakat perlu terus bekerja sama dalam menata ruang, membangun infrastruktur yang tahan bencana, dan meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalkan risiko di masa depan. Keseimbangan antara memanfaatkan potensi alam untuk pariwisata dan menjaga kelestarian lingkungan menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan bagi Desa Buniwah.